Friday, March 31, 2017

Tugas Sekolah




Ini adalah tugas sekolah Haya beberapa waktu yang lalu.
Waktu itu, Haya (11 tahun),  merengek lagi.  Tugas sekolahnya belum selesai, katanya.
"Ibu.. tolonglah bantu buatin," pintanya memelas.
"Wah, maaf, Mbak. Ibu nggak sempat," tolakku halus.

"Alasan! Padahal Ibu kan paling seneng ngerjain yang begituan (baca : nge-craft),"seru Si Sulung Zacky.
Aku tersenyum malu.  Ah, Zacky tau aja... hehehe

"Emang tugasnya apa sih, Mbak Haya?" tanyaku pelan.
"Buat tulisan di kertas karton, terus dihiasi, Bu.  Udah gitu aja."
 "Ih, gampang aja kok.  Masa perlu bantuan Ibu juga sih..."  
Haya memasang wajah cemberut.  Ibu tak berkutik.


Oke, bahan yang diperlukan adalah :
Kertas  karton putih, lem, gunting, kertas kado motif bunga, spidol dan penggaris

Sebab di rumah sudah ada kertas karton putih, aku minta Haya untuk membuat dan print tulisan yang di butuhkan.

Untuk hiasannya, kami menggunakan kertas kado motif bunga-bunga. Potong mengikuti motif bunga dan daun yang terdapat di kertas kado.  Beri sedikit lem. Susun dan tempel sesukanya.  Yang penting cantik dan menarik.

Walah!  Tulisan berbingkai hiasan bunga jadilah sudah!
Mudah dan murah.



Thursday, March 30, 2017

Rajutan Baby Cardigan





Rajutan baby cardigan ini kubuat sekitar 2 tahun yang lalu.  Khusus untuk Baby Zi. Sampai sekarang masih muat di badan Dek Zi yang Agustus nanti genap 3 tahun.... :D

Patternnya kudapatkan dari hasil googling di internet.  Detail patternnya bisa dilihat di sini : 
http://web.archive.org/web/20101031232134/http://caron.com/projects/br/br_cno986_baby_hoodie.html

Untuk pemula seperti aku, pattern ini tidak begitu sulit diikuti.  Instruksinya jelas dan mudah.  Juga ada yang upload versi video tutorialnya di youtube.  Cek saja di sini : https://www.youtube.com/watch?v=BNWrrnL7Cdc

Sementara  benangnya, aku menggunakan benang lokal, Rayon double.  Bukannya nggak mau ngikutin pake benang  caron yang Simply Soft Brites itu.   Tapi, aku nggak tau mo nyari di mana benang import begitu.  Lagian, harganya pasti berat di kantongku.... :D hehehe

Jadilah benang Rayon Viscose pilihanku.  Benangnya halus, lembut, berkilat dan jatuh.  Aku menghabiskan sekitar dua gulung.  Ditambah sedikit benang rayon warna abu-abu.

Untuk bagian lengannya sengaja tidak kubuat.  Biar kelihatan sedikit berbeda saja.  So, what do you think? Keren kan?




Jual Tas Rajut Model Skirt




Tas Rajut Rimple. Terlihat unik dan menarik di genggaman anda. Kata yang pesan sebelumnya,"modelnya Seperti rok pendek."

Deatails :

Harga Rp.  145.000'-

Bahan benang big ply, teksturnya halus dan sedikit kilat.
Bahan tidak jatuh sekali.
ukuran Body tas 20 cm X 20 cm

Ada kantong dalam dan furing
Resleting merk Amco.

Pengerjaannya 100 % handmade, tidak diproduksi secara massal.
Stock terbatas

SMS or WA : 0812 7070 6062




Wednesday, March 29, 2017

Tas Rajut Granny Suare




Tas Rajut Granny Shoulder Bag. Tas yang tidak diproduksi secara masal. Dibuat khusus untuk Anda yang menyukai tampil istimewa dan luar biasa. Tas buatan tangan yang dirajut dengan hati-hati dan penuh cinta kasih. 100% handmade. 

Details :
Bahan Benang Big Mabel
Ukuran sekitar 40 cm X 30 cm
Furing kain tetron
Satu kantong dalam dengan resleting dan 1 kantong dalam tanpa resleting
Resleting merk Amco

Harga : Rp. 280.000,- (belum ongkir)
Hub.  0812 7070 6062 (SMS / WA only.  no. call )

Tas Rajut Owl

SOLD  OUT







Tas rajut Owl ini dirajut khusus untuk mempercantik penampilan Anda. Tidak diproduksi masal. Bukan barang pabrikan, tetapi buatan tangan. 100% handmade with love and passion.  
Patternnya 
bisa kamu dapatkan di https://www.craftsy.com/crocheting/patterns/owl-tote-em/125576


Detail Barang :
Bahan Benang Big Mabel
Ukuran 30 cm x 30 cm
Lining kain tetron warna abu-abu
Ada 2 kantong dalam, 1 dengan resleting dan 1 tanpa resleting
Resleting merk Amco
Tali selempang bisa diatur panjang-pendeknya




Hub.  0812 7070 6062 (SMS / WA only.  no. call )



Tuesday, March 28, 2017

Pot Gantung Dari Plastik Kresek



Dua pot gantung ini kubuat bersamaan dengan tikar rajut plastik untuk acara bazaar pembukaan MTQ di kecamatanku dulu.

Niatnya memang tidak untuk dijual.  Hanya buat senang-senang aja.  I made it.  Just because i love craft and handmade... Just like that!  As simple as that.

Cara membuatnya gampang.

Plastik kreseknya dipotong panjang atau bisa juga dipotong melingkar seperti karet gelang.  Lalu disatukan seperti menyatukan karet gelang.  Kemudian dijalin seperti mengepang rambut.

Mudahkan?

Sunday, March 26, 2017

Sepatu Rajut Bayi III




Ini sepatu rajut bayi pesanan Mbak Oelfa dari Barelang, Batam, Beberapa waktu yang lalu.
  Dua sepatu dengan bahan berbeda.  Biru - Abu masih memakai benang katun besar.  Sementara sepatu coklat - merah memakai benang akrilik yang lebih ringan.




Sepatu Rajut Bayi Converse


Sepatu Rajut Bayi Converse

Nah, ini adalah sepatu rajut bayi Ziyad yang kedua.  Looks good in his feet.
Masih menggunakan benang katun besar.
Patternnya saya dapat dari searching di youtube (lupa linknya.  Soalnya buanyak banget).

Saya ambil acak.  Tapak dari link yang berbeda.  Nyari yang paling mudah dipelajari dan jelas tutorialnya.  Maaf ya, masih belum ingat linknya. Hmmm... 



Saturday, March 25, 2017

Tikar rajut dari Plastik Kresek


Guys,

Awalnya tikar ini akan kubuat lebih lebar.  Tapi, karena bahannya kurang ya, mandeg sampai seukuran sajadah lebih dikit.  Lumayanlah bisa buat alas tidur...Hehehe

Pak Zasri (suamiku) yang paling hobi make matras plastik ini buat alas tidur di depan tipi.

"Anget," katanya.

"Ah, kalo cuma mo nyari kehangatan sih gampang.  Kompor juga anget," selorohku.

"Hahaha..."


Ide membuat tikar rajut ini juga dadakan.  Waktu itu, akan ada pembukaan MTQ di kecamatan.  Ibu-ibu PKK diminta berpartisipasi mengisi bazar dari barang daur ulang.  Aku jelas senang banget.  Ah, sayangnya info itu telat kudapatkan.  Dua hari sebelum hari H.

Aku kelimpungan.  Sama sekali nggak ada persiapan.  Tapi, kepingin ikutan.  Yah, mewakili ibu-ibu PKK di RW-ku.  Akhirnya kuputuskan membuat kerajinan dari limbah kresek.  Selain tikar, aku juga membuat dua buah gantungan pot dari plastik dan juga sepasang sepatu rajut dari benang.

Pikirku, bazar ini cuma buat pameran saja eh ternyata barangnya dijual.  Alhamdulillah, tikar rajut dari plastiknya nggak laku... Hehehe.    Karena ya,  memang dari awal sudah ditaksir suamiku.

Mungkin memang sengaja dido'ain biar gak laku...Hehehe :D Nggak, ding. Emang gak laku karena nggak ada yang mau...:p
Wong, produknya aja asal jadi.

Sampai sekarang tikar plastik rajut ini masih ada.  Tapi, bentuknya sudah nggak karuan.  Plastik kreseknya ada yang mulai hancur.  Sepertinya kualitas plastik kreseknya beda-beda.

Insya Allah, nanti kalau kresekku dah banyak lagi dan aku ada waktu, akan kubuatkan tutorialnya.
***










Jual Dompet Rajut Tassel



Dompet Rajut
Harga Rp 45.000,-

Bahan  Benang Nylon Peniti
Ukuran 28 cm x 15 cm
Resleting Merk Amco
Furing tanpa kantong dalam
Ukuran berat sekitar 200 gram

Pengerjaan 100 % Handmade with love and passion.  Tidak diproduksi secara massal.
Ketersediaan barang terbatas.

SMS or WA  no. 0812 7070 6062



Syal Rajut



Suatu hari ada seorang teman yang minta tolong dibuatkan syal.  Ah, aku seperti nggak percaya.  Batam kan panas.  Buat apa juga pakai syal?  Tapi, ternyata ia minta dibuatkan syal lantaran ruang kerjanya duingin luar biasa.

"Nggak tahan diinginnya, Mbak. Brrr." ujarnya kala itu.
"Oh.  Oke. nanti tak searching dulu model syal yang bagus di internet ya, Mbak."
"oke..." jawabnya girang.

Setelah mondar-mandir nyari free pattern di internet,  pilihanku jatuh pada sebuah model syal yang cakep banget.  Pokoke dua jempol deh!

Untuk detailnya bisa lihat di sini 
 http://www.fiberfluxblog.com/2014/09/free-crochet-patternmargaret-button-cowl.html

Selain pattern tertulis juga ada video tutorialnya.  Wuih, gampang banget ngikutin instruksinya.

Nah, setelah dapat contoh model syalnya.  Langsung deh aku eksekusi.  Nggak tanggung-tanggung.  Aku buat dua buah langsung. Hehehe...

Satu untuk temanku, ikut pattern aslinya.  Satu lagi buatku sendiri, tapi aku modifikasi sedikit dengan melebihkan panjang syalnya.

Buah bajunya, aku pake 'benik batok kelapa' yang kebetulan kutemukan di rumah.  Yo wes, tinggal jahit dikit aja.  Taraaa, jadi sudah.


*Puas banget lihat hasilnya... :D





Friday, March 24, 2017

Writer vs Crafter ?

Kenapa aku pilih judul Writer vs Crafter?  Tak lain dan tak bukan adalah karena aku menyukai kedua bidang ini.

 Tadinya aku berniat dan bercita-cita jadi seorang penulis.  Yah, minimal bisa menerbitkan sebiji, 2 biji, 3 biji buku dan seterusnya lah.... heheh

Dan untuk mewujudkan keinginanku itu beberapa tahun yang lalu aku aktif mengikuti kelas belajar menulis online.  Bayar kelas ngaji cerpen dan sejenisnya.  Intinya aku melatih kemampuan menulis lewat kelas-kelas tersebut.

Masalahnya, aku hanya belajar cara menulis.  Tapi, tidak pernah praktek dan langsung menulis. Hadeh!  Bisa dibayanginkan?  Ada orang mau jadi penulis.  Ikut belajar menulis.  Tapi tidak pernah menulis. Lha???

Nah, itu dia.  Aku malah sibuk merajut-merajut dan merajut.  Bahkan sampai terima orderan... :)

Setelah beberapa lama, akhirnya kini aku memutuskan untuk menjalani keduanya.  Menulis dan membuat craft (terutama rajutan).  Bahasa kerennya crafter.

Mungkin gak tepat juga kalau aku menyebut diriku crafter ya... hehehe...  Belum sampai tahap itu juga kaleee... :D

 Aku baru dalam tahap menyenangi seni kerajinan tangan.  Itu saja.  Not a real crafter yet... :D
(Halah, sok ngingris.  Malah blepotan...hehehe).

Oke, kembali ke jalan yang benar.  Aku memutuskan untuk memilih Writer dan crafter sebagai selingan pengisi waktu hidupku.

Tidak mudah, Guys.  Dua-duanya membutuhkan waktu dan kosentrasi serta pemikiran tingkat tinggi. Ciee..

Bener.  Ini serius.  Bagaimana mungkin aku bisa menulis sambil merajut.  Atau merajut sambil menulis ?  Iya kan?? Tu lah...

Untungnya, aku teringat blogku yang lama kosong (nggak da yg nyewa :D).  Padahal sudah kluar modal lumayan buat blog dan dekorasinya.

Siapa bilang nge-blog itu gratis?  Gratis itu bagi yang bisa ngeblog.  Lha, kalo aku yang gapteknya kebangetan.  Nge-blog itu butuh biaya.  Yah, buat yang sudah bantu mendesign blogku tentunya.

Sayangkan?  Sudah bayar mahal buat blog eh malah gak dimanfaatkan.  Itulah kenapa kuputuskan eh kupilih dua-duanya, writer dan crafter.  Bukan kemaruk alias congok alias serakah.  Tapi, semata-mata mengikuti kata hati yang ingin berlaku adil pada keduanya.  (Aih, kek poligami aja...hehehe).

Jadi, sekarang aku bisa crafting dengan tenang dan menulis di blog dengan riang.   :D









Memanfaatkan Koran Bekas


Guys,

Helikopter ini aku buat saat mengikuti lomba daur ulang sampah.  Tepatnya pada perayaan   HUT PKK Melati di lingkungan perumahanku.  Alhamdulillah, juara satu.

Jangan tanya hadiahnya ya?  Namanya juga perayaan HUT PKK di kampung.  Tapi, alhamdulillah, ada hadiah sagu hatinya.  Aku lupa apa hadiahnya.  Soalnya acaranya sudah cukup lama.  Hampir tiga tahun yang lalu :D

Bahan-bahan yang kupergunakan mudah didapat di sekitar kita.  Juga murah Guys.  Antara lain :

         * Kertas Koran
         * Lem kayu
         * Balon karet
         * Spidol
         * Baskom
         * Air


Cara membuatnya mudah sekali.


1. Pertama-tama  tiup balon seukuran tubuh helikopter, ikat agar tidak kempis.  Beri tanda strip untuk     lubang celengan menggunakan spidol

2.  Encerkan lem kayu dan air di dalam baskom.  Dikira-kira saja.  Tidak terlalu encer dan tidak                terlalu kental.

3.  Potong-potong kertas koran seukuran 3 atau 4 cm.  Sesuai selera. Tidak terlalu besar/kecil.

3.  Rendam potongan koran tersebut ke dalam baskom yang berisi  campuran air dan lem kayu.

4.  Ambil selembar demi selembar koran yang sudah direndam tadi.   Tutupi semua permukaan balon      kecuali yang bertanda strip.   Ulangi beberapa kali agar permukaan seluruh balon tertutup rapi dan      cukup tebal.  Lalu, biarkan sedikit mengering.

5.  Setelah bagian badan setengah mengering lanjutkan dengan bagian ekor dan kakinya,                          gulung dan pelintir kertas koran membentuk ekor helikopter.  beri selotip agar tidak jatuh.  Lalu          tutupi lagi dengan potongan koran yang sudah dilumuri lem kayu cair.

6.  Untuk bagian baling-baling, cukup lipat koran seukuran baling-baling yang kita butuhkan,                   lalu lumuri dengan lem kayu cair.  Biarkan mengering dan kaku.

7.  Terakhir beri warna yang menarik.


Taraaa...
Helikopter dari koran bekas pun bisa menjadi mainan yang menarik.  Juga bisa menjadi celangan.  :D



*Jika ada yang kurang jelas atau ada pertanyaan.  Silakan komentar di bawah ini ya.. Selamat berkarya :)

Monday, March 6, 2017

Cara Memulai Usaha Rajutan Ala Haya




Nah, setelah Ibu makin lancar merajutnya.  Mulailah Ibu membuat Gantungan kunci (ganci ) Oreo khusus untuk Haya, anak wedokku.  Lalu, ceritanya Haya ke sekolah pakai gantungan kunci Oreo.

Eh, ternyata teman-teman Haya suka.   Mereka tanya,"Haya, gancimu bagus. Beli dimana? Harganya berapa?"

Haya dengan tersipu malu menjawab,"aku nggak beli. Ibuku yang buat. Kamu mau?" Temannya mengangguk mantap.

"Pesan aja sama aku," ujar Haya.  .Haya nyebutin harga sesuai kantong anak SD. Jadilah anak-anak tersebut pesan ganci. Entahlah, perasaanku campur aduk  waktu mendengar cerita Haya itu sepulang sekolah.  Antara bersyukur atau kesal.  Bersyukur karena alhamdulillah Haya punya jiwa bisnis luar biasa.

Kesal karena tenyata harga ganci yang ditawarkannya jauh dari harga benang dan effort yang aku keluarkan untuk mengerjakannya.

Tapi, ya sudahlah! Gak usah mikir yang neko-neko.  Apalagi berharap profit gede. Yang penting adalah nilai pembelajarannya.

Ternyata, memulai usaha itu begitu mudah. Anak SD- se kelas Haya saja bisa. Nggak pake mikir macam-macam. Langsung hajar! Terima pesanan.
Nggak tanggung-tanggung.  Haya langsung menyodorkan buku catatan orderan teman-temannya.  Si A pesan ganci Oreo warna hitam.  Si B Ganci Oreo warna coklat muda dan putih.  Si C ganci strawberry. Si D, E  dan seterusnya.

Nah lho...  
Setelah itu, Ibunya yang harus mikir en klimpungan buat memenuhi orderan...ha..ha..


Berkaca pada diri sendiri (ya iyalah, masa mo' ngaca pinjem muka orang lain...he..he..)
Kenapa kita yang sudah dewasa (kalau nggak mau disebut tua) begitu 'berat' memulai usaha? Entahlah. Jawabnya ada pada diri kita sendiri.

Yakin, hidup-mati, Jodoh dan rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. Tetapi, kita tidak boleh pasrah begitu saja menerima nasib. Karena Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai mereka merubahnya sendiri.

So, Guys....
Intinya kita harus berusaha, berusaha dan terus berusaha. Selebihnya biar Allah SWT yang menentukan. Siap?
Oke, ayo kita mulai usaha...

*Motivation - Ayooo semangat berusaha...:)

Kenapa belajar Merajut?

Ide awalnya sih dari pertanyaan anak-anak yang sering dilontarkan ke saya. "Kenapa Ibu nggak pernah posting foto makanan di facebook seperti teman-teman Ibu?"

He..he.. bukannya Ibu nggak mau posting, tapi yang mo diposting apa coba?  Makanan kita tidaklah istimewa.  Biasa-biasa saja.  Bahkan cenderung 'nelangsa' (baca: seadanya).

Lagian 'dapur' adalah wilayah kekuasaan Nenek. Daripada 'perang' (rebutan daerah kekuasaan -dapur), Ibu lebih baik mengalah. Mencari wilayah baru alias kegiatan yang lain saja.  Alasan- Padahal asline emang gak bisa masak..he..he..

Nah, tersebab anak-anak sering minta duit seribu, dua ribu untuk beli oreo.  Ini sering pake banget.  Ibu aja sampai gagal paham enaknya biskuit 'O' itu di mana.  

Timbullah ide  Ibu  membuat oreo untuk anak-anak. Daripada beli terus, tho... Biar hemat, mending buat sendiri. Oreo spesial buat anak-anak. Oreo yang nggak bakal cepat habis alias awet.

Eits, ternyata anak-anak bukannya suka,  malah uring-uringan.
"IbuUUU...., oreonya nggak bisa dimakanNNN!"

He..he.. terang aja nggak bisa dimakan.  Wong oreo bikinan Ibu itu sebenarnya gantungan kunci dari benang hahaha (Ibu tertawa jahil ;)

Nah, Itulah Guys cerita  awalnya kenapa saya belajar merajut.  Hehe cuma mau 'ngerjain' anak-anak, tapi abis itu, saya jadi ketagihan.  Merajut lagi, lagi dan lagi.   


(Revisi postingan FB tertanggal 13 Januari 2015)