Sunday, May 13, 2018

Pot Bunga


Pot Bunga Dari Ember dan Pot Lawas

Aih, bukan berarti bosan akan rajutan jika kali ini aku tak posting tentang kesukaanku yang satu itu.  Bukan pula aku hendak berpaling kelain hati, meninggalkan rajutanku.  Tidak!  Sekali lagi tidak!

Postinganku kali ini, memang sedikit melenceng dari benang, tapi tetap dalam koridor kesukaanku.  Ya, I just wanna have fun.  Dan ternyata bersenang-senang itu gampang.  Tidak perlu keluar biaya mahal.  Hanya butuh kemauan dan sedikit kreatifitas serta waktu luang.

Saat menemukan beberapa  kaleng cat, ember dan pot bunga lawas di gudang.  Aha! Binar-binar lampu menyala tiba-tiba muncul di atas kepala.  Seperti film di kartun-kartun yang kutonton di masa kecil.  Kalau sang aktor kartun mendapat ide, mendadak di atas kepala kartun itu muncul bohlam yang menyala...hehehe... Itu tandanya si kartun mendapat ide.

Nah, seperti itu kira-kira yang terjadi padaku saat itu. Hehehe.   Perpaduan cat warna-warni, ember bekas dan pot bunga lawas... Hmmm, membuat dadaku berpacu dan berdegup kencang menahan gejolak,  Sungguh hari yang menyenangkan.  Tanpa 'ba-bi-bu' langsung 'eksekusi', Langsung aplikasi.


Tak terasa 'ketukan' dari kampung tengahku ( baca : perut ) minta diisi.  Aku mendadak lupa waktu.  Lupa segalanya.  Tapi, alhamdulillah... Hasilnya cukup mampu mengukir senyuman (manis) di wajahku... hehehe

***





Friday, February 9, 2018

Jangan Buang Kaos Kaki dan Sepatu (bayi) Bekas Anda




Jangan  Buang Kaos Kaki dan Sepatu ( Bayi ) Bekas Anda


Jangan  Buang Kaos Kaki dan Sepatu ( Bayi ) Bekas, kenapa?  Karena barang-barang yang dianggap 'sepele' oleh sebagian orang ini, masih memiliki daya guna yang luar biasa (ini kata saya ya...hehehe).

Tapi Guys, sebelumnya  maafkan ya... saya lama gak update blog ini karena sedikit 'kerepotan' di kehidupan nyata. 
Eh, emang ada yang tanya?  Hah?! Nggak ada yang nanya-in? Hiks, sedihnya... Tak ada yang kehilangan atas ketiadaanku.  Ihiks-ihiks... *Nangis di pojokan... :'(

But, it's ok, Guys.  No hurt feeling... Saya nggak tersinggung dan saya tetap akan berbagi sedikit informasi ini.  Suka atau tidak suka - hahahaha- *ketawa jahat... :D).  

Masih ingat kan, Guys?  Saya suka merajut.  Nah, kali ini saya akan mengeluarkan kembali rajutan sepatu bayi  yang saya buat 3 tahun yang lalu.  Sepatu rajut itu  special untuk anak keempat saya, Ziyad.  Sekarang sih sudah nggak muat.  Walaupun begitu kondisi sepatu rajutnya masih bagus.  Jadi  sayang kalau dibuang.  Lalu, saya kepikiranlah untuk didaur ulang.  Tapi, dibuat apa?

Lagi bingung-bingungnya mikirin sepatu rajut lama yang dibuang sayang.. eh Haya, anak gadisku, sibuk selalu kehilangan jarum pentul.  Baru dibeli-in sebungkus, besoknya sudah betebaran tak tentu arah.   Sementara 'Grandma' selalu ribut pada kaos kaki bolong-bolong yang memenuhi lemari.  

Hadeh! Pusiang kepala saya kalau sudah pada ribut semua.  Akhirnya saya melarikan diri ke Mbah Google.  Jalan-jalan di dunia maya.  Sejenak melupakan 'kebisingan' rumah tangga dan kebosanan di kehidupan saya. *Eits, kok malah curhat...hehehe..  

Nah, lagi asyik-asyiknya 'surfing' ... 
Aha! saya mendapat ide cara memanfaatkan sepatu rajut lama dan kaos kaki bolong 'tak berguna' itu.

Caranya gampang banget, Guys.  
Kaos kaki bolong itu saya jadikan 'stuffing' atau bantalan atau sumpelan atau isian sepatu bayi rajut itu.  Sudah begitu saja.  Dirapikan sedikit 'isian' kaos kaki tersebut, supaya enak dilihat.  

"Walah!" Jadilah, Tempat Jarum Pentul dari sepatu rajut lama. Mudah kan, Guys?  

Nah, jika kamu tidak punya sepatu rajut bayinya, kamu bisa pakai sepatu bayi apa saja.  Syaratnya dicuci dulu ya, Guys.  Supaya kotoran dan baunya hilang.  Untuk stuffingnya, kamu juga bisa menggunakan kain atau baju bekas lainnya.  Selamat mencoba... :D

*Salam.... salaman... :D